Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi di daerah front, yang disebabkan oleh pertemuan dua massa udara yang berbeda suhunya. Massa udara panas/lembab bertemu dengan massa udara dingin/padat sehingga berkondensasi dan terjadilah hujan.
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi di daerah front, yang disebabkan oleh pertemuan dua massa udara yang berbeda suhunya. Massa udara panas/lembab bertemu dengan massa udara dingin/padat sehingga berkondensasi dan terjadilah hujan.
Hujan Zenithal/
Ekuatorial/ Konveksi.
Jenis hujan ini terjadi karena udara naik disebabkan adanya pemanasan tinggi. Terdapat di daerah tropis antara 23,5o LU - 23,5o LS. Oleh karena itu disebut juga hujan naik tropis. Arus konveksi menyebabkan uap air di ekuator naik secara vertikal sebagai akibat pemanasan air laut terus menerus. Terjadilah kondensasi dan turun hujan. Itulah sebabnya jenis hujan ini dinamakan juga hujan ekuatorial atau hujan konveksi. Disebut juga hujan zenithal karena pada umumnya hujan terjadi pada waktu matahari melalui zenit daerah itu. Semua tempat di daerah tropis itu mendapat dua kali hujan zenithal dalam satu tahun.
Jenis hujan ini terjadi karena udara naik disebabkan adanya pemanasan tinggi. Terdapat di daerah tropis antara 23,5o LU - 23,5o LS. Oleh karena itu disebut juga hujan naik tropis. Arus konveksi menyebabkan uap air di ekuator naik secara vertikal sebagai akibat pemanasan air laut terus menerus. Terjadilah kondensasi dan turun hujan. Itulah sebabnya jenis hujan ini dinamakan juga hujan ekuatorial atau hujan konveksi. Disebut juga hujan zenithal karena pada umumnya hujan terjadi pada waktu matahari melalui zenit daerah itu. Semua tempat di daerah tropis itu mendapat dua kali hujan zenithal dalam satu tahun.
Hujan Orografis/Hujan
Naik Pegunungan
Terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan yang makin ke atas makin dingin sehingga terjadi kondensasi, terbentuklah awan dan jatuh sebagai hujan. Hujan yang jatuh pada lereng yang dilaluinya disebut hujan orografis, sedangkan di lereng sebelahnya bertiup angin jatuh yang kering dan disebut daerah bayangan hujan.
Terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan yang makin ke atas makin dingin sehingga terjadi kondensasi, terbentuklah awan dan jatuh sebagai hujan. Hujan yang jatuh pada lereng yang dilaluinya disebut hujan orografis, sedangkan di lereng sebelahnya bertiup angin jatuh yang kering dan disebut daerah bayangan hujan.
Hujan merupakan satu bentuk kandungan kelembaban udara yang berwujud
cairan. Kandungan kelembaban udara atau yang biasa disebut PRESIPITASI juga
bisa berwujud padat (seperti: hujan es & salju) atau aerosol (seperti:
embun dan kabut). Hujan terbentuk karena titik air yang terpisah jatuh e bumi
dari awan. Sebenarnya tidak semua air hujan tersebut sampai ke permukaan bumi,
karena sebagian menguap saat jatuh melalui udara kering sebelum sampai ke
permukaan bumi. Jenis hujan yang seperti itu disebut dengan VIRGA.
Dalam siklus hidrologi, hujan memegang peranan yang sangat penting. Siklus
hidrologi dimulai dari lembaban dari laut yang menguap kemudian berubah menjadi
awan mendung, kemudian turun ke bumi dalam bentuk air hujan dan akhirnya
kembali ke laut melalui sungai dan anak sungai. Begitu seterusnya siklus
hidrologi tersebut selalu berulang. Disadari atau tidak, bentuk air hujan
adalah kecil hampir bulat. Jadi pendapat sebagian orang yang mengatakan bahwa
bentuk air hujan yang lonjong-lebar di bawah dan menciut diatas adalah kurang
tepat.
Darimana sumber bau khas setiap kali terjadi hujan? Banyak orang yang
menyukai "bau hujan" yang dianggap segar dan menyenangkan. Bau
tersebut sebenarnya adalah PETRICHOR, berupa minyak atsiri yang diproduksi oleh
tumbuhan dan kemudian diserap oleh bebatuan dan tanah, kemudian dilepas ke
udara saat terjadi hujan. Dalam keadaan noral, air hujan memiliki kada pH
(kadar asam) 6. Sehingga bila terjadi hujan dengan kadar asam dibawah 5,6 maka
dianggap sebagai hujan asam.
JENIS - JENIS HUJAN
Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
# HUJAN OROGRAFIS
Terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa naik ke daerah
pegunungan. Karena mengalami proses kondensasi yang menimbulkan hujan di lereng
pegunungan
# HUJAN KONVEKSI
Terjadi karena pemanasan radiasi matahari sehingga udara di permukaan akan
memuai dan naik secara vertikal membawa uap air
# HUJAN FRONTAL
Terjadi karena pertemuan antara massa udara panas dengan massa udara
dingin. Karena mengalami proses penyesuaian, massa udara panas bergerak ke atas
sehingga menimbulkan kondensasi yang dapat menimbulkan hujan
Berdasarkan terjadinya, hujan dibedakan menjadi
Hujan siklonal, yaitu hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai
dengan angin berputar. Hujan zenithal, yaitu hujan yang sering terjadi di
daerah sekitar ekuator, akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin
Pasat Tenggara. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk gumpalan-gumpalan
awan di sekitar ekuator yang berakibat awan menjadi jenuh dan turunlah hujan.
Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi karena angin yang mengandung uap air
yang bergerak horisontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan, suhu udara
menjadi dingin sehingga terjadi kondensasi. Terjadilah hujan di sekitar
pegunungan. Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi apabila massa udara yang
dingin bertemu dengan massa udara yang panas. Di sekitar bidang front inilah
sering terjadi hujan lebat yang disebut hujan frontal. Hujan muson, yaitu hujan
yang terjadi karena Angin Musim (Angin Muson). Penyebab terjadinya Angin Muson
adalah karena adanya pergerakan semu tahunan Matahari antara Garis Balik Utara
dan Garis Balik Selatan. Di Indonesia, secara teoritis hujan muson terjadi
bulan Oktober sampai April.
Comments