Manusia memiliki pengaruh besar dalam pembentukan ekosistem dan perusakan ekosistem. Pengaruh manusia dalam pembentukan ekosistem, misalnya persawahan dan danau buatan. Pengaruh manusia dalam perusakan ekosistem misalnya, penebangan hutan, dan pencemaran lingkungan.
1. Mendeskripsikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan
Manusia ingin selalu meningkatkan kesejahteraannya dengan berbagai cara, contohnya mendirikan pabrik-pabrik yang mengolah hasil alam menjadi bahan pangan dan sandang. Pembuangan limbah pabrik berupa asap dan limbah cair dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Zat yang mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup disebut zat pencemar atau polutan. Pencemaran lingkungan meliputi pencemaran air, udara, dan tanah. Perubahan ekosistem akibat tindakan manusia selalu menimbulkan perubahan lingkungan ke arah perusakan alam. Perusakan alam oleh manusia pada saat ini merupakan masalah utama. Masalah-masalah itu memerlukan sebuah pemecahan. Peristiwa masuknya bahan-bahan beracun ke dalam suatu lingkungan sehingga lingkungan rusak disebut pencemaran atau polusi.
2. Penebangan Hutan dan pengaruhnya terhadap Kerusakan Lingkungan
Fungsi hutan adalah sebagai berikut :
- Sebagai pelindung tanah (mencegah erosi)
- Habitat makhluk hidup
- Persediaan air
- Sarana rekreasi
- Cadangan oksigen dan pengendali iklim
Jenis-jenis hutan menurut fungsinya terdiri atas 3 macam, yaitu sebagai berikut.
a. Hutan lindung, yaitu hutan yang berfungsi sebagai suaka alam bagi penghuninya
b. Hutan penyangga, yaitu hutan yang berfungsi menahan tanah dan mencegah banjir.
c. Hutan produksi, yaitu hutan yang berfungsi untuk budi daya. Hutan jenis ini merupakan hutan buatan seperti hutan karet, hutan pinus, dan hutan jati.
Kerusakan hutan dapat disebabkan oleh faktor alam dan faktor buatan. Faktor alam contohnya gunung meletus, tanah longsor, dan gempat. Kerusakan buatan berasal dari manusia dan dapat menimbulkan beberapa dampak berikut.
- Punahnya habitat dari berbagai jenis hewan, dan tumbuhan
- Menurunnya kesuburan tanah, terjadinya erosi, menurunnya persediaan air tanah, dan naiknya suhu bumi.
3. Pengaruh Pencemaran Air, Udara, dan Tanah serta Kaitannya dengan Aktivitas Manusia dan Upaya Mengatasinya
a. Pencemaran Udara
1) Karbon monoksida menyebabkan pengikatan oksigen oleh hemoglobin darah terganggu sehingga mengakibatkan kepala pusing, mata berkunang-kunang, dan koordinasi otot menurun.
2) Hidrokarbon bereaksi dengan nitrogen oksida dan dibawah pengaruh sinar matahari membetuk smog, yaitu gas yang jika mengenai mata menyebabkan rasa pedih.
3) Sulfur oksida dapat mnyebabkan batuk, bronkhitis, dan penyempitan saluran pernapasan. Selain itu, dapat mengakibatkan hujan asam yang merusak tanaman
4) Chlorofluorocarbon (CFC), gas ini berasal dari gas buangan lemari es, AC, perfume, dan hair spray. Gas ini bereaksi dengan ozon di lapisan atas atmosfer sehinga mengakibatkan lapisan ozon berlubang.
5) Debu yang bercampur partikel dapat menyebabkan gangguan saluran pernapasan, paru-paru, dan mata.
b. Pencemaran Air
1) Pencemaran air sungai , dapat dilihat langsung dari perubahan warna air dan bau yang tidak enak. Air yang sudah mengalami perubahan warna dan bau, dapat menimbulkan pneyakit, seperti tipus, kolera, dan disentri
2) Pencemaran air pantai, pabrik dan perumahan menghasilkan limbah yang jika didirikan dekat pantai, akan menjadi penyebab pencemaran air pantai.
3) Pencemaran air tanah, jika permukaan air tanah tercemar oleh bahan pencemar dari pabrik atau rumah tangga, akan mencemari air tanah, misalnya pembuatan septic tank yang tidak memenuhi standar akan berpotensi sebagai pencemaran air tanah.
c. Pencemaran tanah
Penggunaan pestisida yang berlebihan dapat membunuh bakteri tanah. Apabila bakteri tersebut bertindak sebagai bakteri pengurai, penyediaan humus akan berkurang. Tanah menjadi tidak subur akibat kekurangan kandungan humus. Contoh lain pencemar tanah adalah plastik bekas, karena tidak dapat diuraikan kembali oleh pengurai.